Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 28 Agustus 2012

Film “The Raid” Karya Indonesia Dipuji Warga Warsawa

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia patut bangga, sebuah karya seni anak bangsa yang terepresentasi dalam sebuah karya film berjudul “The Raid” mampu go internasional dan menuai pujian dari masyarakat internasional termasuk orang Polandia.
Warga Warsawa khususnya yang masih sempat meluangkan waktu untuk menyaksikan film The Raid: Redemption, di tengah-tengah hiruk pikuknya Euro 2012. Tribun menyaksikan antusiasme warga Warsawa menyaksikan film karya sutradara Gareth Evans itu di bioskop Mall Arkadia, Warsawa, Kamis (21/6/2012).
Secara umum The Raid: Redemption memang sudah tayang di lebih dari 280 bioskop Eropa termasuk Inggris dan Irlandia, sejak 18 Mei 2012 lalu. Di Warsawa sendiri telah tayang pada akhir Mei lalu jelang pembukaan Euro 2012.
Meski sudah hampir lewat selama satu bulan, tapi animo penonton untuk menyaksikan film laga tentang seni bela diri pencak silat ini masih mendapat sambutan hangat dari para penonton di Negeri Lech Walesa. Masih banyak penonton yang hadir saat pemutaran film kemarin.
Tarif nonton The Raid: Redemption di bioskop Warsawa sebesar 30 zloty atau sekitar Rp 90 ribu. Film ini diputar dua kali dalam sehari di bioskop mall Arkadia. Saat masih baru ditayangkan di Polandia diputar sampai empat kali dalam sehari
Luiza Radziejewska, yang diwawancarai Tribun setelah menyaksikan film tersebut mengaku sangat terhibur dan memberikan pujian terhadap pemeran-pemeran film dari Indonesia yang jadi aktor di film tersebut.
"Saya suka melihat film dari negara Anda. Itu film yang sangat bagus sekali dengan akting-akting natural. Meski terlihat agak sedikit sadis tapi saya menikmatinya. Ada nilai-nilai tradisional bela diri Indonesia yang menambah wawasan saya," kata Luiza.
Saat film The Raid: Redemption dibuka dengan adegan Rama yang sedang latihan dan harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil, para penonton yang menyaksikan di bioskop hari itu memang sudah mulai terasa dibawa hanyut ke dalam alur film.
Kemudian dilanjutkan dengan adegan sadis dari Tama yang diperankan Ray Sahetapy pimpinan gembong narkoba. Di sinilah para penonton mulai mengetahui keahlian orang Indonesia memainkan seni bela diri.
Makin terlihat jelas kemahiran aksinya saat adegan beralih ke pasukan khusus yang siap menyerbu sarang Tama. "Aksi.. Aksi.. dan Aksi... pada bagian ini kami benar-benar menikmatinya, aktor-aktornya bagus dan hebat-hebat," puji Luiza.
Mendapat pujian dari warga Warsawa tentu bukan sembarang pujian. Pasalnya mayoritas warga Warsawa memiliki cita rasa tinggi terhadap seni. Di Warsawa bisa ditemukan dengan mudah anak-anak muda belajar teater. Bahkan mereka biasa mempertontonkan itu di jalan-jalan atau di kawasan-kawasan tertentu seperti di kota tua dan di museum-museum.


                                                                                                                     



                                                                                                                         autor : tribun digital jakarta.

visitor

Website counter

mp3

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

ShoutMix chat widget

Mengenai Saya

Foto Saya
zikriafriranda
Lihat profil lengkapku